Sabtu, 13 April 2013

Nikmatnya Pecel Lele Lela



KEWIRAUSAHAAN
PECEL LELE LELA





Disusun oleh :
2DC02
Anzas Hilmawan (41111003)
Diansyah Ermawan SB (42111048)
Fandy Rizky (42111681)
Saiful Hamdan (46111555)


  
Universitas Gunadarma
2013








NIKMATNYA PECEL LELE LELA



Pecel Lele Lela - “Selamat Pagi, Selamat Datang di Pecel Lele Lela” begitulah sapaan yang di ucapkan seluruh karyawan di warung Pecel Lele Lela setiap kali menyambut pengunjung datang. Selalu pagi di Lele Lela, itulah kesan yang timbul saat menikmati hidangan lele (si hitam berkumis yang licin) di warung ini, karena walaupun siang atau malam hari, pengunjung akan tetap di sambut dengan sapaan selamat pagi.

Pecel Lele Lela telah mengantongi penghargaan sebagai usaha mengenalkan lele paling inovatif dari Kementrian Perikanan dan Kelautan RI, sekaligus mendorong peningkatan konsumsi ikan.

Lele yang digunakan sebagai bahan baku di Pecel Lele Lela adalah lele segar yang didatangkan langsung dari peternakan lele yang sudah mempunyai kemitraan dengan Pecel Lele Lela sehingga standarisasi bahan baku tidak diragukan lagi. Rata-rata satu gerai bisa menghabiskan 40-50 kg lele. Ukuran yang digunakan 1kg berisi sekitar enam ekor. 

Jenis lele yang digunakan yaitu lele sangkuriang yang dikembangkan Institut Pertanian Bogor (IPB). Keunggulannya, lele sangkuriang sudah bisa diternakkan di kolam terpal, Patilnya tidak berbahaya bagi tubuh manusia, tulangnya lebih kecil, dan dagingnya lebih kenyal. Selain itu, metode penggorengan ikan lele di Lele Lela menggunakan mesin khusus sehingga dapat menjadi atraksi tersendiri bagi setiap pengunjung yang datang.

Rangga Umara pemilik Pecel Lele Lela memulai usahanya  pada tahun 2006. Dengan modal awal sebesar Rp3 juta, Rangga mulai melakukan inovasi pada ikan lele dan mengenalkan berbagai menu masakan lele kreasinya yang ternyata disukai dan banyak peminatnya. Saat ini Pecel Lele Lela telah mempunyai 23 cabang di Jabodetabek dan Bandung. 

Meskipun baru berusia 31 tahun, Rangga sudah bisa menghasilkan omzet senilai Rp 1,8 miliar per bulan dari usahanya tersebut. Usaha tersebut menurut Rangga dikembangkan melalui tiga cara yaitu milik sendiri, waralaba (franchise), dan joint venture. Setelah berdiri di beberapa kota di Indonesia, Rangga sudah menyiapkan rencana membuka Pecel Lele Lela di Penang, Singapura, dan Jeddah.

Sejarah Pecel Lele Lela

Merek Pecel Lele Lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku. Pecel Lele Lela didirikan sejak tahun 2006, berawal dari sebuah ide untuk mengembangkan usaha makanan. Rangga Umara memilih Pecel Lele karena pasarnya yang sudah sangat luas dan sudah dikenal diseluruh Indonesia. Yang terpenting, usaha pecel lele selalu eksis dimana-mana dan tidak pernah mengenal krisis, hal ini disebabkan oleh bahan baku lele yang mudah di dapat dan margin penjualannya yang sangat tinggi.

Pecel Lele Lela sempat mendapat teguran dari Starbucks Coffee (kedai kopi internasional milik Amerika) yang menyatakan keberatan perihal “logo” Pecel Lele Lela yang mirip dengan logo Starbucks, tapi akhirnya masalah tersebut dapat di selesaikan secara damai (Mediasi).

Pecel Lele Lela yang pertama dan satu-satunya memberikan nilai tambah pada usaha pecel lele, sehingga Pecel Lele Lela sangat Optimis dan Yakin Pecel Lele Lela akan menjadi Pionir serta Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia. Sesuai mottonya, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”

Kisah Sukses Si “Lele Lela”



Setelah berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya Rangga mulai mereguk manisnya madu berbisnis kuliner. Usahanya kian menanjak, terutama setelah banyak orang tertarik menjadi pewaralaba Pecel Lele Lela.

Syukurlah, masalah demi masalah yang menimpa usahaku satu per satu berhasil kulalui. Selain pantang menyerah setiap kali bertemu masalah, aku juga tak ingin terfokus pada masalah yang sedang kuhadapi. Aku lebih suka mencari peluang untuk membuka jalan keluar. Bukannya lari dari masalah, lho. Cara seperti ini justru membuatku terus berpikir optimis dan semangat mencari solusi terbaik.

Berkat lele goreng tepung andalan, rumah makanku semakin ramai pengunjung. Pecinta lele dari berbagai kawasan datang ke rumah makanku di Pondok Kelapa untuk menikmatinya. Senang rasanya melihat perubahan positif ini, terutama bila mengingat bulan-bulan pertama yang sepi pembeli. Ini membuatku makin bersemangat mengajak kerjasama dengan lebih banyak orang lagi.

Sehingga, akhirnya aku bisa segera pindah dari tempat makan pertama yang kusewa seharga Rp 2 juta per bulan. Menu lele yang disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga menu inilah yang jadi andalan kami, bahkan jadi favorit pembeli hingga kini.

Namun, di balik kesuksesanku, cobaan kembali menimpa. Salah satu kokiku berhenti bekerja. Belakangan, aku tahu ternyata ia membuka usaha sejenis sepertiku. Apakah aku marah? Tidak. Aku justru kecewa mengapa ia tak memberitahuku sejak awal. Kalau saja tahu, aku pasti akan mendukungnya. Tak bisa kita berharap orang akan seterusnya loyal bekerja pada kita. Aku senang kok, melihat orang lain maju. Aku juga senang bila usahaku bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Bagiku, rezeki sudah ada yang mengatur. Bahkan ketika saat ini banyak orang berbisnis kuliner lele sepertiku, aku tak menganggap mereka sebagai ancaman. Ini justru memotivasiku untuk terus berusaha lebih baik. Namun, tak urung aku kelimpungan dengan mundurnya sang koki. Apalagi, saat itu rumah makanku mulai ramai.

 

Istriku kini juga ikut membantu mengembangkan usahaku.


Buka Waralaba
Berkat kerja keras para karyawan, rumah makanku tetap bisa berjalan seperti biasa. Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuaku di Bandung, aku mampir ke sebuah restoran cepat saji asal Amerika. Di situlah aku bertemu Bambang, teman lamaku saat SMA. Dulu, kami sering main basket bareng. Rupanya, Bambang bekerja di restoran itu sebagai manajer.

Aku lalu bercerita, aku sudah punya rumah makan dan mempersilakannya untuk mampir bila ada waktu. Tak disangka, beberapa minggu kemudian ia datang berkunjung ke rumah makanku yang sebetulnya lokasinya sangat jauh dari tempat kerjanya. Dari situlah kami banyak mengobrol soal bisnis rumah makan. Aku juga curhat  soal kebingunganku sebelumnya ketika ditinggal koki. Bambang lalu banyak memberi masukan, bagaimana mengelola sebuah rumah makan. Tertarik dengan saran-sarannya, akhirnya aku menjadikannya sebagai konsultan, meski kecil-kecilan.

Sebagai honornya, aku mengganti uang bensinnya. Ia membantuku membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menjalankan rumah makan. Dengan cara seperti ini, aku tak lagi kelimpungan bila ditinggal koki. Bambang juga melatih para karyawan sehingga mereka bekerja lebih profesional, sesuai SOP.

Peran Bambang memang cukup besar. Rupanya, ia menaruh perhatian pada rumah makanku ini, sehingga akhirnya ia berhenti bekerja dari tempatnya bekerja dan pindah kerja padaku. Bahkan, temannya banyak yang mengikuti jejaknya. Kini, Bambang jadi General Manager untuk Pecel Lele Lela. Syukurlah, dengan adanya SOP ini, usahaku jadi makin berkembang. Aku bisa membuka cabang lagi. Istriku juga ikut membantu usahaku. Bahkan, atas permintaan banyak orang, sejak 2009 Pecel Lele Lela mulai kuwaralabakan. Sebenarnya, aku tak punya rencana untuk mewaralabakannya. Namun, para peminat justru mendukungku untuk melakukannya.

 
Usahaku tak sia-sia, tahun lalu aku mendapat penghargaan dari Menteri UKM.


Raih Penghargaan
Banyaknya permintaan bisnis waralaba, membuatku akhirnya tak bisa menolak untuk mewaralabakan Pecel Lele Lela. Ya, hitung-hitung lebih memperkenalkan rumah makanku kepada lebih banyak orang sekaligus bagi-bagi rezeki. Meski awalnya permintaan waralaba hanya berasal dari Jabodetabek, kini mulai merambah ke daerah. Di antaranya, Bandung, Yogyakarta, Karawang, dan Purwokerto.

Beberapa cabang lagi akan dibuka dalam waktu dekat, di Medan dan beberapa kota lain. Bahkan, sudah ada permintaan waralaba dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. Rencananya, cabang-cabang di luar negeri akan direalisasikan tahun ini. Alhamdulillah, kini Pecel Lele Lela telah memiliki 27 cabang, 3 di antaranya adalah milikku sendiri.

Nama Lela sendiri sebenarnya bukan nama istriku atau anak-anakku. Kedua anakku laki-laki, Razan Muhammad (2,5) dan Ghanny Adzra Umara (1,5). Lela hanyalah sebuah singkatan, yaitu Lebih Laku. Ini sekaligus menjadi doa buatku, agar usahaku makin lancar. Alhamdulillah, Ramadan lalu Pecel Lele Lela ikut mengisi menu acara buka bersama yang diadakan Presiden SBY di Istana Negara, yang dihadiri para menteri dan duta dari negara sahabat.

Selain itu, tahun lalu aku juga menerima penghargaan dari Menteri Perikanan dan Kelautan karena usahaku dinilai paling inovatif dalam mengenalkan dan mengangkat citra lele dengan menciptakan makanan kreatif sekaligus mendorong peningkatan konsumsi ikan. Penghargaan lain yang juga kuraih, Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award (ISMBEA) 2010 dari Menteri Usaha Kecil dan Menengah.

Dua penghargaan ini makin memotivasi diriku untuk lebih bekerja giat sekaligus senang karena usahaku membuat lele jadi menu modern ternyata tak sia-sia. Kini, selain sibuk mengembangkan Pecel Lele Lela, aku juga kerap diundang jadi pembicara di berbagai seminar, termasuk di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Senang rasanya berbagi ilmu, agar mereka kelak bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

  
Mentraktir karyawan makan di restoran lain jadi salah satu caraku menghargai hasil kerja mereka.


Gratis Makan
Cita-citaku untuk jadi pengusaha kini tercapai sudah. Asal tahu saja, dulu aku pernah bermimpi punya rumah makan dengan konsep seperti restoran cepat saji terkenal. Kini, pelan-pelan mimpi itu mulai terwujud. Aku sendiri tak pernah membayangkan usahaku akan sesukses ini. Banyak orang bilang, kesuksesanku terbilang cepat datangnya.

Aku sangat bersyukur, kini omzet seluruh cabang mencapai Rp 1,8 miliar per bulan, mengingat dulu aku punya banyak rasa takut untuk memulai. Sampai kini, aku masih memegang keyakinan, jika kita mau fokus dalam melangkah, pasti akan sukses.
Prinsipku yang lain sejak memulai usaha adalah selalu mengawali sesuatu dengan akhir yang positif. Maksudnya, aku selalu memikirkan bagaimana nanti kalau usahaku sukses, bukan sebaliknya. Dengan demikian, aku selalu optimis.

Inovasi juga harus jadi kebiasaan, selain terus meningkatkan kualitas dan pencitraan Pecel Lele Lela. Itu sebabnya, kini aku sedang menggodok konsep baru untuk jangka panjang. Diversifikasi menu dan pencitraan Pecel Lele Lela sendiri juga semakin kupikirkan.
Kini, ada banyak pilihan menu lele di Pecel Lele Lela. Untuk menarik hati pembeli, Pecel Lele Lela juga menggratiskan hidangannya bagi pembeli yang berulang tahun di hari kedatangannya. Dan, pembeli bernama Lela juga akan mendapat keistimewaan berupa makan gratis seumur hidup. Menarik, bukan?

Namun, kesuksesan yang kuraih bukan semata-mata kematangan konsep dan kelezatan menu saja, lho. Para karyawan juga punya andil besar. Itu sebabnya, penting bagiku membuat mereka betah dan bekerja dengan hati. Sebagai penghargaan, tak jarang mereka kutraktir makan di restoran lain. Jika hati senang, mereka juga pasti akan bekerja dengan semangat. Oh ya, soal logo Pecel Lele Lela yang sempat diprotes kedai kopi asal Amerika karena dianggap mirip, juga sudah kuganti sejak membuka cabang ke-16. Doakan aku makin sukses, ya!, ujar Rangga.

VISI & MISI

Visi
  • Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
  • Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
  • Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional
Misi
  • Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan unik
  • Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service & Value
  • Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha.

Struktur organisasi :
Mengingat ukuran yang belum terlalu besar maka struktur organisasi salah satu Pecel  Lele Lela di Bogor dibuat satu level yang sama di bawah manajer restoran agar  pengawasan efektif dan efisien. Gambar merupakan struktur organisasi Pecel Lele  Lela di Bogor.

 

Tim manajemen restoran Pecel Lele Lela di Bogor berjumlah 9 orang, yaitu dua  orang pemilik perusahaan, satu orang manajer, enam orang  karyawan  yaitu  pada  dua orang waiters, satu orang kasir, dua orang kasir, satu orang staf  pengantar. Masing-masing staf mempunyai spesifikasi pekerjaan sesuai tugas dan  tanggung jawabnya. Spesifikasi pekerjaan ini dilakukan untuk memudahkan  dalam melakukan pekerjaan, efektivitas dan juga optimalisasi dalam melakukan  pekerjaan. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing bagian pada struktur  organisasi Pecel Lele Lela di Bogor adalah sebagai berikut:

1) Pemilik / Franchisee
Pemilik karena memiliki hak yang kuat atas restoran Pecel Lele Lela di  Bogor maka pemilik melakukan pemeriksaan pembukuan, keuangan serta segala  tindakan yang dijalankan oleh manajer restoran. Pemilik juga memiliki hak untuk memberhentikan karyawan apabila melalaikan kewajiban-kewajibannya. Pemilik  tidak diwajibkan selalu ada setiap hari pada restoran Pecel Lele Lela di Bogor  dikarenakan kesibukannya mengurus bisnis yang lainnya.

2) Manajer Restoran
Manajer restoran bertanggung jawab atas kelancaran administrasi dan  operasional serta mengkoordinir segala keselarasan kegiatan di unit restoran dan  dapur dari segala aspek operasionalnya, termasuk juga terhadap pengontrolan  pembiayaan dari target hasil usaha yang selaras dengan tujuan perusahaan.

3) Chef (Koki)
Chef bertanggung jawab atas persediaan makanan sesuai dengan kebutuhan dan  keinginan menu, maupun staf berdasarkan resep standard dan biaya pembuatan  makanan yang telah dianggarkan.

4) Delivery Crew (Staf Pengantar)
Delivery crew bertugas mempersiapkan perlengkapan delivery dan kondisi motor  dalam keadaan baik, memastikan bahwa makanan yang dibawa sesuai pesanan  konsumen, dan membuat laporan keluhan konsumen.

5) Waiter/waiteress (Pelayan)
Waiter/waiteress  bertanggung jawab atas tugasnya dalam menyiapkan susunan  meja yang rapih dan memberikan pelayanan dalam penghidangan makanan dan  minuman secara ramah, sopan dan efisien terhadap konsumen yang datang ke  restoran sesuai standar pesanan dari konsumen.

Pelayananan :

 

Pelayanan yang diberikan oleh pecel lele lela mencakup pemesanan langsung oleh konsumen dengan mendatangi outlet yang ada. Atau dengan delivery order yaitu dengan layanan pemensanan antar antara petugas ke konsumen. Konsumen haya dengan menelepon ke outlet terdekat dan memesan menu apa saja yang akan dipesan, maka petugas akan mengantarkan ke lokasi yang sesuai dengan pesanan konsumen tersebut.

Pemasaran :
Jenis pemasaran yang dilakukan oleh manajemen pecel lele lela cukup efektif dengan menggunakan logo yang mirip dengan logo starbucks coffe memberikan kemudahan konsumen dalam mengingat produk pecel lele lela, selain itu pemasaran juga dilakukan dengan memasang billboard di beberapa jalan, memasang iklan di beberapa radio kota, serta menggunakan media social. Ini cukup menarik banyak konsumen untuk datang dan merakasan sensasi yang berbeda dalam makan lele.

Kesimpulan :
Teknologi mempengaruhi tingkat kualitas pemasaran suatu produk, berawal dari manual menuju ke perkembangan online sangat dibutuhkan diera sekarang, guna mempermudah konsumen dalam medapatkan pelayanan yang baik.

Sensasi Makan Lele

Keunikan dan Keistimewaan Pecel Lele Lela dapat dilihat dari varian menu Lele yang disajikan, dan pencitraan warna pada ruangan yang merupakan perpaduan warna hijau cerah dan kuning untuk menciptakan suasana yang “fresh”, juga sapaan “Selamat Pagi” dari seluruh karyawan di Pecel Lele Lela. Selain itu, untuk pengunjung yang bernama Lela (tanpa sambungan apapun) bisa “Makan Gratis Seumur Hidup” di Pecel Lele Lela. Tidak hanya pemilik nama Lela, pengunjung yang sedang berulang tahun juga bisa “Makan Gratis” di Pecel Lele Lela, hanya dengan menunjukan KTP atau Tanda Pengenal lainnya.

Menu yang disajikan di Pecel Lele Lela sangat beragam mulai dari Lele Original (standar sajian pecel lele seperti di warung-warung pinggir jalan), Lele Siram Saus (yaitu lele yang di goreng kering dan di siram beragam pilihan saus), Lele Goreng Tepung, sampai Lele Fillet (Lele tanpa tulang, kepala, dan buntut yang disajikan dengan beragam pilihan sambal/saus/kuah).

Harganya cukup terjangkau untuk setiap porsi menu yang ditawarkan, ditambah dengan rasa dan tampilan menu lele yang istimewa, tak heran banyak pengunjung yang berdatangan. Menu yang menjadi favorit di warung ini adalah Lele Saus Padang (yang terkenal dengan sausnya yang merah menyala, pedas!), Lele Goreng Tepung(kremes) dan ayam bakar madu.

Sangat banyak metode yang dipakai pengusaha buat memikat kehadiran konsumen. Mereka menonjolkan keunikan tertentu buat menanamkan kesan yang kuat di benak pelanggan. Lebih-lebih, bermacam motif promosi serta diskon ikut ditawarkan.
Perhatikan saja metode unik yang ditampilkan Pecel Lele Lela. Pemiliknya tidak sekadar mengandalkan cita rasa masakannya. Tiap pembeli yang memakai nama Lela diberi makan gratis seumur hidup. Bayarnya cukup sambil menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) ke kasir. Jadilah, hidangan aneka rasa ikan lele siap dimakan tanpa harus membayar sepeser pun.
 

Strategi promosi yang unik inilah yang diterapkan Rangga Umara (32 tahun), pemilik Pecel Lele Lela buat mengikat hati pembeli. Trik ini terbukti efektif buat promosi gratis dari mulut ke mulut. Tiap pembeli yang datang pasti bakal menceritakannya ke keluarga, saudara, serta teman yang mempunyai nama Lela.
“Jadi ada cerita sendiri tiap mampir ke Pecel Lele Lela,” kata Rangga ketika Republika menyambanginya di salah satu outlet Pecel Lele Lela di Jakarta Timur, Rabu (7/12).
Tercatat telah 400 orang yang mempunyai nama Lela yang pernah menikmati pecel lele secara gratis di semua outlet Pecel Lele Lela. Nama “Lela” sendiri adalah akronim mengenai ‘lebih laku’ yang merupakan moto Pecel Lele Lela. Moto yang menjadi semangat untuk selalu optimistis dan berpikir positif dalam mengembangkan bisnis.

Selain yang bernama Lela, pembeli yang tengah berulang tahun pun boleh makan gratis. Cukup menunjukkan KTP. Trik lainnya, Rangga juga membiasakan karyawannya mengucapkan salam selamat pagi kepada para pembeli, tak peduli saat itu waktunya siang, sore, dan malam.

Dengan begitu karyawan dan konsumen selalu termotivasi dan produk yang disediakan selalu segar, seperti segarnya suasana pagi hari. Perlakuan seperti itu membuat pembeli merasakan pengalaman yang berbeda setiap kali makan di sana. “Karena berbeda, kemudian kita dikenal. Pengalaman seperti ini memang sengaja dibangun dan ternyata efektif,” kata Rangga.
  

Bahkan ketika banyak restoran yang memajang foto artis yang datang, Rangga justru memajang foto-foto pengunjung yang datang ke rumah makannya. Strategi ini terbukti sukses membuat pelanggan betah.

Strategi unik bahkan cenderung berani “rugi” ini ternyata justru mendongkrak
penjualan dan bisnis Pecel Lele Lela. “Prinsipnya memberi manfaat yang sebesar-besarnya, bukan memanfaatkan orang yang sebesar-besarnya. Pasti keuntungan mengikuti,” kata ayah dari dua anak ini.

Rangga memulai bisnis kuliner Pecel Lele Lela sejak Desember 2006 sebelum terkena PHK dari jabatan manajer di sebuah perusahaan. Dengan modal nekat dia membuka usaha sendiri. Awalnya dia bingung mau bisnis apa karena mencoba beberapa usaha kecil-kecilan tetapi selalu gagal.

Dia lantas memutuskan membuka usaha di bidang kuliner. Usaha yang bisa sukses dan bertahan, menurutnya, adalah usaha yang punya spesialisasi. Sehingga, pada usia 27 tahun, Rangga memutuskan berjualan pecel lele, makanan favoritnya sejak kuliah.

Dengan modal Rp 3 juta hasil menjual barang pribadi, seperti telepon genggam, parfum, dan jam tangan, Rangga mulai berjualan pecel lele menempati warung semipermanen berukuran 2×2 meter persegi di pinggir jalan di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Berbeda dari warung pecel lele di kaki lima yang umumnya bertenda biru dan berspanduk putih, warungnya didesain unik.

Tapi awalnya, desain unik tak membantu penjualan. Tiga bulan pertama, hasil penjualan selalu minus. Tak satu pun pembeli datang.  Sampai suatu hari, Rangga memilih pindah tempat yang lebih strategis, masih di daerah yang sama. Bulan pertama buka usaha, mulai tampak hasilnya. Pembeli mulai berdatangan.

Rangga berusaha menonjolkan kelebihan lele yang terletak pada dagingnya yang lembut dan gurih. Untuk menutupi kekurangan tampilan fisik lele yang kurang menarik, lelenya dibaluri tepung lalu digoreng. Menu lele yang disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga menu inilah yang menjadi andalan Pecel Lele Lela, bahkan jadi favorit pembeli hingga kini.

Setelah berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya Rangga mulai mereguk manisnya madu berbisnis kuliner. Usahanya kian menanjak, terutama setelah banyak orang tertarik menjadi pewaralaba Pecel Lele Lela. Atas permintaan banyak orang, sejak 2009 Pecel Lele Lela mulai diwaralabakan. Meski awalnya permintaan waralaba hanya berasal dari Jabodetabek, kini mulai merambah ke daerah, di antaranya Bandung, Yogyakarta, Karawang, dan Purwokerto.

Saat ini sudah terdapat 42 cabang Pecel Lele Lela di Indonesia dengan omzet mencapai Rp 4,8 miliar dan mempekerjakan 600 karyawan. Di usia yang demikian muda, Rangga berambisi terus mengembangkan bisnis kuliner cepat saji asli Indonesia ini ke seluruh daerah. Bahkan, sudah ada permintaan waralaba dari orang-orang Indonesia yang tinggal di Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. “Nantinya Lela Sedunia bisa makan gratis,” seloroh Rangga.
 


Menu-menu yang terdapat pada Pecel Lele Lela

1. Menu Lele:
  • Lele Goreng Tepung Rp 12.000,-
  • Lele Saus Padang Rp 12.000,-
  • Lele Fillet Lada Hitam Rp 15.000,-
  • Lele Fillet Goreng Tepung Rp 12.000,-
  • Lele Fillet Kuah Tom Yam Rp 15.000,-
  • Lele Original Rp 10.000,-
2. Menu Lainnya:
  • Ayam Bakar Madu Rp 12.000,-
  • Ayam Saos Padang Rp 12.000,-
  • Cah Kangkung Tauco Rp 6.000,-
  • Tumis Tauge Rp 7.000,-
  • Perkedel Kentang Rp 6.000,-
  • Tempe/tahu Rp 1.500,-
  • Nasi putih Rp 3.500,-
Ada lagi yang unik di Pecel Lele Lela. Saat makan di Pecel Lele Lela, jangan lupa mengabadikannya dengan kamera. Karena ada program Ekspresi Makan Lele. Di mana, foto yang terpilih akan mendapat hadiah berupa kaos yang juga dipakai oleh para pramusaji di Pecel Lele Lela. Upload foto Anda di Facebook lalu tag ke akun facebook Pecel Lele Lela yang memiliki alamat email pecellelelela@gmail.com.
Saran dan Pengaduan Outlet Pecel Lele Lela: (021) 70 463 463.


Berikut Alamat “Pecel Lele Lela” di beberapa wilayah:

Pecel Lele Lela (Pusat)
Jalan Raya Kalimalang Blok A Nomor 5-7 KaliMalang, Jakarta Timur
Telp. (021) 70463463

Pecel Lele Lela
Jl. Raya Serpong
Tangerang, Banten
Telp. (021) 44779888

Pecel Lele Lela
Jl. Rusa Raya No.45
Cikarang Baru
Jababeka

Pecel Lele Lela
Jl. Margonda Raya No. 168
Margonda, Depok
Telp. 62-21-94900578

Pecel Lele Lela
Jl. Jend. Sudirman No.22-6
Bogor, Jawa Barat
Telp. (0251) 970 6060

Pecel Lele Lela
Jl.surya soemantri  17 B
Bandung, Jawa Barat

Pecel Lele Lela
Jl. Kapten Pierre Tendean No. 12D
Mampang Prapatan
Jakarta

Pecel Lele Lela
Jl. Sukabumi No. 11
Karawang
Telp. (0267) 9231921-9027978

Pecel Lele Lela
Jl.KH.A Fatah Hasan No.65
Serang Banten
Telp. (0254) 227 227







DAFTAR PUSTAKA




2 komentar:

  1. JUAL IKAN LELE siap konsumsi dan BIBIT ikan lele unggulan
    KAMI petani IKAN lele siap KONSUMSI dan IKAN LELE benih
    Manunggal Jaya Radja Lele - di tambelang bekasi

    Menyediakan ikan lele konsumsi untuk konsumsi :
    1) Rumah tangga
    2) Warung makan
    3) Restoran
    4) Hotel
    5) Pesantren
    6) Asrama Kampus
    7) Yayasan
    8) Catering
    9) dan tempat kuliner lainnya

    *untuk benih ikan lele kami menyediakan bermacam macam ukuran*
    Untuk Pemesanan Hubungi :
    085-881-6666-76
    mas.budi santoso

    ALASAN MEMBELI LELE di
    Manunggal Jaya Radja Lele: harga bersahabat tentunya dan,
    1) Lele Jenis Unggul.
    2) Pakan Terbaik dan Bukan dari Kotoran Tinja
    3) Pakan dari Ampas Tahu dan Pelet Terbaik
    4) Terima Pemesanan Booking
    5) Tidak Berbau Lumpur
    6) Produksi Rutin
    7) Ukuran Seragam secara Populasi

    Khusus Wilayah Jabodetabek
    [ harga BERSAHABAT!!!!...]
    [ Harga MERAKYAT!!!!... ]
    [ DAN JADI SAHABAT silakan datang langsung ke peternakan ikan lele kami berbagi ilmu saling memberi mendapat rizki,amin]

    http://radjalele.blogspot.co.id/

    BalasHapus
  2. JUAL IKAN LELE siap konsumsi dan BIBIT ikan lele unggulan
    KAMI petani IKAN lele siap KONSUMSI dan IKAN LELE benih
    Manunggal Jaya Radja Lele - di tambelang bekasi

    Menyediakan ikan lele konsumsi untuk konsumsi :
    1) Rumah tangga
    2) Warung makan
    3) Restoran
    4) Hotel
    5) Pesantren
    6) Asrama Kampus
    7) Yayasan
    8) Catering
    9) dan tempat kuliner lainnya

    *untuk benih ikan lele kami menyediakan bermacam macam ukuran*
    Untuk Pemesanan Hubungi :
    085-881-6666-76
    mas.budi santoso

    ALASAN MEMBELI LELE di
    Manunggal Jaya Radja Lele: harga bersahabat tentunya dan,
    1) Lele Jenis Unggul.
    2) Pakan Terbaik dan Bukan dari Kotoran Tinja
    3) Pakan dari Ampas Tahu dan Pelet Terbaik
    4) Terima Pemesanan Booking
    5) Tidak Berbau Lumpur
    6) Produksi Rutin
    7) Ukuran Seragam secara Populasi

    Khusus Wilayah Jabodetabek
    [ harga BERSAHABAT!!!!...]
    [ Harga MERAKYAT!!!!... ]
    [ DAN JADI SAHABAT silakan datang langsung ke peternakan ikan lele kami berbagi ilmu saling memberi mendapat rizki,amin]

    http://radjalele.blogspot.co.id/

    BalasHapus