Proyek Manajemen Resiko Menggunakan Proyek FMEA Resiko
Mengindetifikasi dan mengurangi dampak resiko sedini mungkin sangatlah penting agar suatu proyek yang dikelola atau dijalankan dapat berhasil dan sukses. Pada ulasan jurnal kali ini penulis mengusulkan perpanjangan mode kegagalan dan analisis efek (FMEA). Teknik baru ini diberi label resiko proyek FMEA (RFMEA). Dimana RFMEA adalah teknik modifikasi dari proses terkenal, produk, dan layanan teknik FMEA.
Teknik baru ini digambarkan dalam studi kasus dari industri elektronik. Dengan menambah nilai deteksi untuk proses kuantifikasi resiko dan ukuran lain di luar resiko. Manfaat dari RFMEA termasuk meningkatkan fokus pada yang paling dekat resiko, resiko perencanaan kontingensi prioritas, penulis meningkatkan partisipasi dalam proses manajemen risiko, dan peningkatan pengembangan pengendalian risiko.
Penghitungan dan pengendalian sebuah resiko merupakan elemen yang paling penting dari suksesnya manajemen proyek. Pengendalian manajemen resiko dapat membantu manajemen proyek untuk menghindari hal-hal yang tak terduga yang berdampak negatif.
FMEA sebagai Alat Manajemen Proyek Resiko Teknik Analisis meliputi wawancara pakar, pengendalian moneter nilai, dan matriks respon, seperti metode Monte-Carlo. Pritchard (2001) dan Raz dan Michael (1999) memberikan informasi yang komprehensif tentang dan referensi untuk risiko teknik analisis untuk berbagai aplikasi dan persyaratan.
Teknik RFMEA bukan hanya cara lain untuk menganalisa proyek risiko tetapi membantu memfokuskan perencanaan risiko kontingensi yang diperlukan secara dini dalam proyek atas risiko penting. Pritchard (2000) pertama mengidentifikasi teknik FMEA sebagai format canggih yang mampu menangkap risiko proyek. Penggunaan teknik FMEA dikembangkan di sini dengan terminologi, bersama dengan metodologi secara rinci.
Source : http://fmeainfocentre.com/updates/may2011/Project%20Risk%20Management%20Using%20the%20Project%20Risk%20FMEA.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar