KEWIRAUSAHAAN
PECEL LELE LELA
Disusun
oleh :
2DC02
Anzas
Hilmawan (41111003)
Diansyah
Ermawan SB (42111048)
Fandy
Rizky (42111681)
Saiful
Hamdan (46111555)
Universitas
Gunadarma
2013
NIKMATNYA PECEL LELE LELA
Pecel Lele Lela
- “Selamat Pagi, Selamat Datang di Pecel Lele Lela”
begitulah sapaan yang di ucapkan seluruh karyawan di warung Pecel Lele Lela
setiap kali menyambut pengunjung datang. Selalu pagi di Lele Lela, itulah kesan
yang timbul saat menikmati hidangan lele (si hitam berkumis yang licin) di
warung ini, karena walaupun siang atau malam hari, pengunjung akan tetap di
sambut dengan sapaan selamat pagi.
Pecel Lele Lela
telah mengantongi penghargaan sebagai usaha mengenalkan lele paling inovatif
dari Kementrian Perikanan dan Kelautan RI, sekaligus mendorong peningkatan
konsumsi ikan.
Lele yang digunakan
sebagai bahan baku di Pecel Lele Lela adalah lele segar yang didatangkan
langsung dari peternakan lele yang sudah mempunyai kemitraan dengan Pecel Lele
Lela sehingga standarisasi bahan baku tidak diragukan lagi. Rata-rata satu
gerai bisa menghabiskan 40-50 kg lele. Ukuran yang digunakan 1kg berisi sekitar
enam ekor.
Jenis lele yang digunakan yaitu lele sangkuriang yang dikembangkan Institut Pertanian Bogor (IPB). Keunggulannya, lele sangkuriang sudah bisa diternakkan di kolam terpal, Patilnya tidak berbahaya bagi tubuh manusia, tulangnya lebih kecil, dan dagingnya lebih kenyal. Selain itu, metode penggorengan ikan lele di Lele Lela menggunakan mesin khusus sehingga dapat menjadi atraksi tersendiri bagi setiap pengunjung yang datang.
Jenis lele yang digunakan yaitu lele sangkuriang yang dikembangkan Institut Pertanian Bogor (IPB). Keunggulannya, lele sangkuriang sudah bisa diternakkan di kolam terpal, Patilnya tidak berbahaya bagi tubuh manusia, tulangnya lebih kecil, dan dagingnya lebih kenyal. Selain itu, metode penggorengan ikan lele di Lele Lela menggunakan mesin khusus sehingga dapat menjadi atraksi tersendiri bagi setiap pengunjung yang datang.
Rangga Umara
pemilik Pecel Lele Lela memulai usahanya pada tahun 2006. Dengan modal
awal sebesar Rp3 juta, Rangga mulai melakukan inovasi pada ikan lele dan
mengenalkan berbagai menu masakan lele kreasinya yang ternyata disukai dan
banyak peminatnya. Saat ini Pecel Lele Lela telah mempunyai 23 cabang di
Jabodetabek dan Bandung.
Meskipun baru berusia 31 tahun, Rangga sudah bisa menghasilkan omzet senilai Rp 1,8 miliar per bulan dari usahanya tersebut. Usaha tersebut menurut Rangga dikembangkan melalui tiga cara yaitu milik sendiri, waralaba (franchise), dan joint venture. Setelah berdiri di beberapa kota di Indonesia, Rangga sudah menyiapkan rencana membuka Pecel Lele Lela di Penang, Singapura, dan Jeddah.
Meskipun baru berusia 31 tahun, Rangga sudah bisa menghasilkan omzet senilai Rp 1,8 miliar per bulan dari usahanya tersebut. Usaha tersebut menurut Rangga dikembangkan melalui tiga cara yaitu milik sendiri, waralaba (franchise), dan joint venture. Setelah berdiri di beberapa kota di Indonesia, Rangga sudah menyiapkan rencana membuka Pecel Lele Lela di Penang, Singapura, dan Jeddah.
Sejarah Pecel Lele
Lela
Merek Pecel
Lele Lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku.
Pecel Lele Lela didirikan sejak tahun 2006, berawal dari sebuah ide untuk
mengembangkan usaha makanan. Rangga Umara memilih Pecel Lele karena pasarnya
yang sudah sangat luas dan sudah dikenal diseluruh Indonesia. Yang terpenting,
usaha pecel lele selalu eksis dimana-mana dan tidak pernah mengenal krisis, hal
ini disebabkan oleh bahan baku lele yang mudah di dapat dan margin penjualannya
yang sangat tinggi.
Pecel Lele Lela
sempat mendapat teguran dari Starbucks Coffee (kedai kopi internasional milik
Amerika) yang menyatakan keberatan perihal “logo” Pecel Lele Lela yang mirip
dengan logo Starbucks, tapi akhirnya masalah tersebut dapat di selesaikan
secara damai (Mediasi).
Pecel Lele Lela yang pertama dan satu-satunya memberikan nilai
tambah pada usaha pecel lele, sehingga Pecel Lele Lela sangat Optimis dan
Yakin Pecel Lele Lela akan menjadi Pionir serta Pemimpin pasar usaha pecel
lele modern di Indonesia. Sesuai mottonya, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN
MENDUNIA”
Kisah Sukses Si “Lele Lela”
Setelah
berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya Rangga mulai
mereguk manisnya madu berbisnis kuliner. Usahanya kian menanjak, terutama setelah
banyak orang tertarik menjadi pewaralaba Pecel Lele Lela.
Syukurlah, masalah
demi masalah yang menimpa usahaku satu per satu berhasil kulalui. Selain
pantang menyerah setiap kali bertemu masalah, aku juga tak ingin terfokus pada
masalah yang sedang kuhadapi. Aku lebih suka mencari peluang untuk membuka
jalan keluar. Bukannya lari dari masalah, lho. Cara seperti ini justru
membuatku terus berpikir optimis dan semangat mencari solusi terbaik.
Berkat lele goreng
tepung andalan, rumah makanku semakin ramai pengunjung. Pecinta lele dari
berbagai kawasan datang ke rumah makanku di Pondok Kelapa untuk menikmatinya.
Senang rasanya melihat perubahan positif ini, terutama bila mengingat
bulan-bulan pertama yang sepi pembeli. Ini membuatku makin bersemangat mengajak
kerjasama dengan lebih banyak orang lagi.
Sehingga, akhirnya
aku bisa segera pindah dari tempat makan pertama yang kusewa seharga Rp 2 juta
per bulan. Menu lele yang disediakan pun makin beragam, antara lain lele goreng
tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga menu inilah yang jadi
andalan kami, bahkan jadi favorit pembeli hingga kini.
Namun, di balik
kesuksesanku, cobaan kembali menimpa. Salah satu kokiku berhenti bekerja.
Belakangan, aku tahu ternyata ia membuka usaha sejenis sepertiku. Apakah aku
marah? Tidak. Aku justru kecewa mengapa ia tak memberitahuku sejak awal. Kalau
saja tahu, aku pasti akan mendukungnya. Tak bisa kita berharap orang akan
seterusnya loyal bekerja pada kita. Aku senang kok, melihat orang lain maju. Aku
juga senang bila usahaku bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.
Bagiku, rezeki sudah ada yang mengatur. Bahkan ketika saat ini banyak orang
berbisnis kuliner lele sepertiku, aku tak menganggap mereka sebagai ancaman.
Ini justru memotivasiku untuk terus berusaha lebih baik. Namun, tak urung aku
kelimpungan dengan mundurnya sang koki. Apalagi, saat itu rumah makanku mulai
ramai.
Istriku kini juga ikut membantu mengembangkan usahaku.
Buka Waralaba
Berkat kerja keras
para karyawan, rumah makanku tetap bisa berjalan seperti biasa. Suatu hari,
dalam perjalanan pulang ke rumah orangtuaku di Bandung, aku mampir ke sebuah
restoran cepat saji asal Amerika. Di situlah aku bertemu Bambang, teman lamaku
saat SMA. Dulu, kami sering main basket bareng. Rupanya, Bambang bekerja di
restoran itu sebagai manajer.
Aku lalu bercerita,
aku sudah punya rumah makan dan mempersilakannya untuk mampir bila ada waktu.
Tak disangka, beberapa minggu kemudian ia datang berkunjung ke rumah makanku
yang sebetulnya lokasinya sangat jauh dari tempat kerjanya. Dari situlah kami
banyak mengobrol soal bisnis rumah makan. Aku juga curhat soal kebingunganku sebelumnya ketika
ditinggal koki. Bambang lalu banyak memberi masukan, bagaimana mengelola sebuah
rumah makan. Tertarik dengan saran-sarannya, akhirnya aku menjadikannya sebagai
konsultan, meski kecil-kecilan.
Sebagai honornya,
aku mengganti uang bensinnya. Ia membantuku membuat Standar Operasional
Prosedur (SOP) menjalankan rumah makan. Dengan cara seperti ini, aku tak lagi
kelimpungan bila ditinggal koki. Bambang juga melatih para karyawan sehingga
mereka bekerja lebih profesional, sesuai SOP.
Peran Bambang
memang cukup besar. Rupanya, ia menaruh perhatian pada rumah makanku ini,
sehingga akhirnya ia berhenti bekerja dari tempatnya bekerja dan pindah kerja
padaku. Bahkan, temannya banyak yang mengikuti jejaknya. Kini, Bambang jadi
General Manager untuk Pecel Lele Lela. Syukurlah, dengan adanya SOP ini,
usahaku jadi makin berkembang. Aku bisa membuka cabang lagi. Istriku juga ikut
membantu usahaku. Bahkan, atas permintaan banyak orang, sejak 2009 Pecel Lele
Lela mulai kuwaralabakan. Sebenarnya, aku tak punya rencana untuk
mewaralabakannya. Namun, para peminat justru mendukungku untuk melakukannya.
Usahaku tak sia-sia, tahun lalu aku mendapat
penghargaan dari Menteri UKM.
Raih Penghargaan
Banyaknya
permintaan bisnis waralaba, membuatku akhirnya tak bisa menolak untuk
mewaralabakan Pecel Lele Lela. Ya, hitung-hitung lebih memperkenalkan rumah
makanku kepada lebih banyak orang sekaligus bagi-bagi rezeki. Meski awalnya
permintaan waralaba hanya berasal dari Jabodetabek, kini mulai merambah ke
daerah. Di antaranya, Bandung, Yogyakarta, Karawang, dan Purwokerto.
Beberapa cabang
lagi akan dibuka dalam waktu dekat, di Medan dan beberapa kota lain. Bahkan,
sudah ada permintaan waralaba dari orang-orang Indonesia yang tinggal di
Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. Rencananya, cabang-cabang di luar
negeri akan direalisasikan tahun ini. Alhamdulillah, kini Pecel Lele Lela telah
memiliki 27 cabang, 3 di antaranya adalah milikku sendiri.
Nama Lela sendiri
sebenarnya bukan nama istriku atau anak-anakku. Kedua anakku laki-laki, Razan
Muhammad (2,5) dan Ghanny Adzra Umara (1,5). Lela hanyalah sebuah singkatan,
yaitu Lebih Laku. Ini sekaligus menjadi doa buatku, agar usahaku makin lancar.
Alhamdulillah, Ramadan lalu Pecel Lele Lela ikut mengisi menu acara buka
bersama yang diadakan Presiden SBY di Istana Negara, yang dihadiri para menteri
dan duta dari negara sahabat.
Selain itu, tahun
lalu aku juga menerima penghargaan dari Menteri Perikanan dan Kelautan karena
usahaku dinilai paling inovatif dalam mengenalkan dan mengangkat citra lele
dengan menciptakan makanan kreatif sekaligus mendorong peningkatan konsumsi
ikan. Penghargaan lain yang juga kuraih, Indonesian Small and Medium Business
Entrepreneur Award (ISMBEA) 2010 dari Menteri Usaha Kecil dan Menengah.
Dua penghargaan ini
makin memotivasi diriku untuk lebih bekerja giat sekaligus senang karena
usahaku membuat lele jadi menu modern ternyata tak sia-sia. Kini, selain sibuk
mengembangkan Pecel Lele Lela, aku juga kerap diundang jadi pembicara di
berbagai seminar, termasuk di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Senang
rasanya berbagi ilmu, agar mereka kelak bisa menciptakan lapangan kerja
sendiri.
Mentraktir karyawan makan di restoran lain jadi salah
satu caraku menghargai hasil kerja mereka.
Gratis Makan
Cita-citaku untuk
jadi pengusaha kini tercapai sudah. Asal tahu saja, dulu aku pernah bermimpi
punya rumah makan dengan konsep seperti restoran cepat saji terkenal. Kini,
pelan-pelan mimpi itu mulai terwujud. Aku sendiri tak pernah membayangkan
usahaku akan sesukses ini. Banyak orang bilang, kesuksesanku terbilang cepat
datangnya.
Aku sangat
bersyukur, kini omzet seluruh cabang mencapai Rp 1,8 miliar per bulan,
mengingat dulu aku punya banyak rasa takut untuk memulai. Sampai kini, aku
masih memegang keyakinan, jika kita mau fokus dalam melangkah, pasti akan
sukses.
Prinsipku yang lain
sejak memulai usaha adalah selalu mengawali sesuatu dengan akhir yang positif.
Maksudnya, aku selalu memikirkan bagaimana nanti kalau usahaku sukses, bukan
sebaliknya. Dengan demikian, aku selalu optimis.
Inovasi juga harus
jadi kebiasaan, selain terus meningkatkan kualitas dan pencitraan Pecel Lele
Lela. Itu sebabnya, kini aku sedang menggodok konsep baru untuk jangka panjang.
Diversifikasi menu dan pencitraan Pecel Lele Lela sendiri juga semakin
kupikirkan.
Kini, ada banyak
pilihan menu lele di Pecel Lele Lela. Untuk menarik hati pembeli, Pecel Lele
Lela juga menggratiskan hidangannya bagi pembeli yang berulang tahun di hari
kedatangannya. Dan, pembeli bernama Lela juga akan mendapat keistimewaan berupa
makan gratis seumur hidup. Menarik, bukan?
Namun, kesuksesan
yang kuraih bukan semata-mata kematangan konsep dan kelezatan menu saja, lho.
Para karyawan juga punya andil besar. Itu sebabnya, penting bagiku membuat
mereka betah dan bekerja dengan hati. Sebagai penghargaan, tak jarang mereka
kutraktir makan di restoran lain. Jika hati senang, mereka juga pasti akan
bekerja dengan semangat. Oh ya, soal logo Pecel Lele Lela yang sempat diprotes
kedai kopi asal Amerika karena dianggap mirip, juga sudah kuganti sejak membuka
cabang ke-16. Doakan aku makin sukses, ya!, ujar Rangga.
VISI & MISI
Visi
- Menjadi Brand Nasional dan
Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
- Menjadi Brand Nasional
kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi
seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
- Membawa makanan tradisional
khas Indonesia pada dunia internasional
Misi
- Menyediakan berbagai variasi
produk hidangan lele yang enak dan unik
- Memberikan kualitas
pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service
& Value
- Senantiasa berinovasi dan
meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan
mitra usaha.
Struktur organisasi :
Mengingat ukuran yang belum
terlalu besar maka struktur organisasi salah satu Pecel Lele Lela di
Bogor dibuat satu level yang sama di bawah manajer restoran agar pengawasan
efektif dan efisien. Gambar merupakan struktur organisasi Pecel Lele Lela
di Bogor.
Tim manajemen restoran Pecel
Lele Lela di Bogor berjumlah 9 orang, yaitu dua orang pemilik perusahaan,
satu orang manajer, enam orang karyawan yaitu pada dua
orang waiters, satu orang kasir, dua orang kasir, satu orang staf
pengantar. Masing-masing staf mempunyai spesifikasi pekerjaan sesuai tugas
dan tanggung jawabnya. Spesifikasi pekerjaan ini dilakukan untuk
memudahkan dalam melakukan pekerjaan, efektivitas dan juga optimalisasi
dalam melakukan pekerjaan. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing
bagian pada struktur organisasi Pecel Lele Lela di Bogor adalah sebagai
berikut:
1) Pemilik / Franchisee
Pemilik karena memiliki hak
yang kuat atas restoran Pecel Lele Lela di Bogor maka pemilik melakukan
pemeriksaan pembukuan, keuangan serta segala tindakan yang dijalankan
oleh manajer restoran. Pemilik juga memiliki hak untuk memberhentikan karyawan
apabila melalaikan kewajiban-kewajibannya. Pemilik tidak diwajibkan
selalu ada setiap hari pada restoran Pecel Lele Lela di Bogor dikarenakan
kesibukannya mengurus bisnis yang lainnya.
2) Manajer Restoran
Manajer restoran bertanggung
jawab atas kelancaran administrasi dan operasional serta mengkoordinir
segala keselarasan kegiatan di unit restoran dan dapur dari segala aspek
operasionalnya, termasuk juga terhadap pengontrolan pembiayaan dari
target hasil usaha yang selaras dengan tujuan perusahaan.
3) Chef (Koki)
Chef bertanggung jawab atas
persediaan makanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan menu, maupun
staf berdasarkan resep standard dan biaya pembuatan makanan yang telah
dianggarkan.
4) Delivery Crew (Staf Pengantar)
Delivery crew bertugas
mempersiapkan perlengkapan delivery dan kondisi motor dalam keadaan baik,
memastikan bahwa makanan yang dibawa sesuai pesanan konsumen, dan membuat
laporan keluhan konsumen.
5) Waiter/waiteress (Pelayan)
Waiter/waiteress
bertanggung jawab atas tugasnya dalam menyiapkan susunan meja yang rapih
dan memberikan pelayanan dalam penghidangan makanan dan minuman secara
ramah, sopan dan efisien terhadap konsumen yang datang ke restoran sesuai
standar pesanan dari konsumen.
Pelayananan :
Pelayanan yang diberikan oleh
pecel lele lela mencakup pemesanan langsung oleh konsumen dengan mendatangi
outlet yang ada. Atau dengan delivery order yaitu dengan layanan pemensanan
antar antara petugas ke konsumen. Konsumen haya dengan menelepon ke outlet
terdekat dan memesan menu apa saja yang akan dipesan, maka petugas akan
mengantarkan ke lokasi yang sesuai dengan pesanan konsumen tersebut.
Pemasaran :
Jenis pemasaran yang dilakukan
oleh manajemen pecel lele lela cukup efektif dengan menggunakan logo yang mirip
dengan logo starbucks coffe memberikan kemudahan konsumen dalam mengingat
produk pecel lele lela, selain itu pemasaran juga dilakukan dengan memasang
billboard di beberapa jalan, memasang iklan di beberapa radio kota, serta
menggunakan media social. Ini cukup menarik banyak konsumen untuk datang dan merakasan
sensasi yang berbeda dalam makan lele.
Kesimpulan :
Teknologi mempengaruhi tingkat
kualitas pemasaran suatu produk, berawal dari manual menuju ke perkembangan
online sangat dibutuhkan diera sekarang, guna mempermudah konsumen dalam
medapatkan pelayanan yang baik.
Sensasi Makan Lele
Keunikan dan
Keistimewaan Pecel Lele Lela dapat dilihat dari varian menu Lele yang
disajikan, dan pencitraan warna pada ruangan yang merupakan perpaduan warna
hijau cerah dan kuning untuk menciptakan suasana yang “fresh”, juga sapaan
“Selamat Pagi” dari seluruh karyawan di Pecel Lele Lela. Selain itu, untuk
pengunjung yang bernama Lela (tanpa sambungan apapun) bisa “Makan Gratis Seumur
Hidup” di Pecel Lele Lela. Tidak hanya pemilik nama Lela, pengunjung yang
sedang berulang tahun juga bisa “Makan Gratis” di Pecel Lele Lela, hanya dengan
menunjukan KTP atau Tanda Pengenal lainnya.
Menu yang disajikan
di Pecel Lele Lela sangat beragam mulai dari Lele Original (standar sajian
pecel lele seperti di warung-warung pinggir jalan), Lele Siram Saus (yaitu lele
yang di goreng kering dan di siram beragam pilihan saus), Lele Goreng Tepung,
sampai Lele Fillet (Lele tanpa tulang, kepala, dan buntut yang disajikan dengan
beragam pilihan sambal/saus/kuah).
Harganya cukup
terjangkau untuk setiap porsi menu yang ditawarkan, ditambah dengan rasa dan
tampilan menu lele yang istimewa, tak heran banyak pengunjung yang berdatangan.
Menu yang menjadi favorit di warung ini adalah Lele Saus Padang (yang terkenal
dengan sausnya yang merah menyala, pedas!), Lele Goreng Tepung(kremes) dan ayam
bakar madu.
Sangat banyak
metode yang dipakai pengusaha buat memikat kehadiran konsumen. Mereka
menonjolkan keunikan tertentu buat menanamkan kesan yang kuat di benak
pelanggan. Lebih-lebih, bermacam motif promosi serta diskon ikut ditawarkan.
Perhatikan saja metode unik yang
ditampilkan Pecel Lele Lela. Pemiliknya tidak sekadar mengandalkan cita rasa
masakannya. Tiap pembeli yang memakai nama Lela diberi makan gratis seumur
hidup. Bayarnya cukup sambil menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) ke kasir.
Jadilah, hidangan aneka rasa ikan lele siap dimakan tanpa harus membayar
sepeser pun.
Strategi promosi yang unik inilah
yang diterapkan Rangga Umara (32 tahun), pemilik Pecel Lele Lela buat mengikat
hati pembeli. Trik ini terbukti efektif buat promosi gratis dari mulut ke
mulut. Tiap pembeli yang datang pasti bakal menceritakannya ke keluarga,
saudara, serta teman yang mempunyai nama Lela.
“Jadi ada cerita
sendiri tiap mampir ke Pecel Lele Lela,” kata Rangga ketika Republika
menyambanginya di salah satu outlet Pecel Lele Lela di Jakarta Timur, Rabu
(7/12).
Tercatat telah 400
orang yang mempunyai nama Lela yang pernah menikmati pecel lele secara gratis
di semua outlet Pecel Lele Lela. Nama “Lela” sendiri adalah akronim mengenai
‘lebih laku’ yang merupakan moto Pecel Lele Lela. Moto yang menjadi semangat
untuk selalu optimistis dan berpikir positif dalam mengembangkan bisnis.
Selain yang bernama
Lela, pembeli yang tengah berulang tahun pun boleh makan gratis. Cukup
menunjukkan KTP. Trik lainnya, Rangga juga membiasakan karyawannya mengucapkan
salam selamat pagi kepada para pembeli, tak peduli saat itu waktunya siang,
sore, dan malam.
Dengan begitu karyawan dan
konsumen selalu termotivasi dan produk yang disediakan selalu segar, seperti
segarnya suasana pagi hari. Perlakuan seperti itu membuat pembeli merasakan
pengalaman yang berbeda setiap kali makan di sana. “Karena berbeda, kemudian
kita dikenal. Pengalaman seperti ini memang sengaja dibangun dan ternyata
efektif,” kata Rangga.
Bahkan ketika banyak restoran
yang memajang foto artis yang datang, Rangga justru memajang foto-foto
pengunjung yang datang ke rumah makannya. Strategi ini terbukti sukses membuat
pelanggan betah.
Strategi unik bahkan cenderung
berani “rugi” ini ternyata justru mendongkrak
penjualan dan bisnis Pecel Lele
Lela. “Prinsipnya memberi manfaat yang sebesar-besarnya, bukan memanfaatkan
orang yang sebesar-besarnya. Pasti keuntungan mengikuti,” kata ayah dari dua
anak ini.
Rangga memulai
bisnis kuliner Pecel Lele Lela sejak Desember 2006 sebelum terkena PHK dari
jabatan manajer di sebuah perusahaan. Dengan modal nekat dia membuka usaha
sendiri. Awalnya dia bingung mau bisnis apa karena mencoba beberapa usaha
kecil-kecilan tetapi selalu gagal.
Dia lantas
memutuskan membuka usaha di bidang kuliner. Usaha yang bisa sukses dan
bertahan, menurutnya, adalah usaha yang punya spesialisasi. Sehingga, pada usia
27 tahun, Rangga memutuskan berjualan pecel lele, makanan favoritnya sejak
kuliah.
Dengan modal Rp 3
juta hasil menjual barang pribadi, seperti telepon genggam, parfum, dan jam
tangan, Rangga mulai berjualan pecel lele menempati warung semipermanen
berukuran 2×2 meter persegi di pinggir jalan di daerah Pondok Kelapa, Jakarta
Timur. Berbeda dari warung pecel lele di kaki lima yang umumnya bertenda biru
dan berspanduk putih, warungnya didesain unik.
Tapi awalnya,
desain unik tak membantu penjualan. Tiga bulan pertama, hasil penjualan selalu
minus. Tak satu pun pembeli datang. Sampai suatu hari, Rangga memilih
pindah tempat yang lebih strategis, masih di daerah yang sama. Bulan pertama
buka usaha, mulai tampak hasilnya. Pembeli mulai berdatangan.
Rangga berusaha
menonjolkan kelebihan lele yang terletak pada dagingnya yang lembut dan gurih.
Untuk menutupi kekurangan tampilan fisik lele yang kurang menarik, lelenya
dibaluri tepung lalu digoreng. Menu lele yang disediakan pun makin beragam,
antara lain lele goreng tepung, lele fillet kremes, dan lele saus padang. Tiga
menu inilah yang menjadi andalan Pecel Lele Lela, bahkan jadi favorit pembeli
hingga kini.
Setelah
berkali-kali jatuh bangun merintis Pecel Lele Lela, akhirnya Rangga mulai
mereguk manisnya madu berbisnis kuliner. Usahanya kian menanjak, terutama
setelah banyak orang tertarik menjadi pewaralaba Pecel Lele Lela. Atas
permintaan banyak orang, sejak 2009 Pecel Lele Lela mulai diwaralabakan. Meski
awalnya permintaan waralaba hanya berasal dari Jabodetabek, kini mulai merambah
ke daerah, di antaranya Bandung, Yogyakarta, Karawang, dan Purwokerto.
Saat ini sudah terdapat 42 cabang
Pecel Lele Lela di Indonesia dengan omzet mencapai Rp 4,8 miliar dan
mempekerjakan 600 karyawan. Di usia yang demikian muda, Rangga berambisi terus
mengembangkan bisnis kuliner cepat saji asli Indonesia ini ke seluruh daerah.
Bahkan, sudah ada permintaan waralaba dari orang-orang Indonesia yang tinggal
di Jeddah, Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. “Nantinya Lela Sedunia bisa
makan gratis,” seloroh Rangga.
Menu-menu
yang terdapat pada Pecel Lele Lela
1.
Menu Lele:
- Lele Goreng Tepung Rp
12.000,-
- Lele Saus Padang Rp 12.000,-
- Lele Fillet Lada Hitam Rp
15.000,-
- Lele Fillet Goreng Tepung Rp
12.000,-
- Lele Fillet Kuah Tom Yam Rp
15.000,-
- Lele Original Rp 10.000,-
2. Menu Lainnya:
- Ayam Bakar Madu Rp 12.000,-
- Ayam Saos Padang Rp 12.000,-
- Cah Kangkung Tauco Rp
6.000,-
- Tumis Tauge Rp 7.000,-
- Perkedel Kentang Rp 6.000,-
- Tempe/tahu Rp 1.500,-
- Nasi putih Rp 3.500,-
Ada lagi yang unik
di Pecel Lele Lela. Saat makan di Pecel Lele Lela, jangan lupa mengabadikannya
dengan kamera. Karena ada program Ekspresi Makan Lele. Di mana, foto yang
terpilih akan mendapat hadiah berupa kaos yang juga dipakai oleh para pramusaji
di Pecel Lele Lela. Upload foto Anda di Facebook lalu tag ke akun facebook
Pecel Lele Lela yang memiliki alamat email pecellelelela@gmail.com.
Saran dan Pengaduan
Outlet Pecel Lele Lela: (021) 70 463 463.
Berikut Alamat “Pecel Lele Lela” di beberapa
wilayah:
Pecel Lele Lela
(Pusat)
Jalan Raya Kalimalang Blok A
Nomor 5-7 KaliMalang, Jakarta Timur
Telp. (021) 70463463
Telp. (021) 70463463
Pecel Lele Lela
Jl. Raya Serpong
Tangerang, Banten
Telp. (021) 44779888
Jl. Raya Serpong
Tangerang, Banten
Telp. (021) 44779888
Pecel Lele Lela
Jl. Rusa Raya No.45
Cikarang Baru
Jababeka
Jl. Rusa Raya No.45
Cikarang Baru
Jababeka
Pecel Lele Lela
Jl. Margonda Raya No. 168
Margonda, Depok
Telp. 62-21-94900578
Jl. Margonda Raya No. 168
Margonda, Depok
Telp. 62-21-94900578
Pecel Lele Lela
Jl. Jend. Sudirman No.22-6
Bogor, Jawa Barat
Telp. (0251) 970 6060
Jl. Jend. Sudirman No.22-6
Bogor, Jawa Barat
Telp. (0251) 970 6060
Pecel Lele Lela
Jl.surya soemantri 17 B
Bandung, Jawa Barat
Jl.surya soemantri 17 B
Bandung, Jawa Barat
Pecel Lele Lela
Jl. Kapten Pierre Tendean No. 12D
Mampang Prapatan
Jakarta
Mampang Prapatan
Jakarta
Pecel Lele Lela
Jl. Sukabumi No. 11
Karawang
Telp. (0267) 9231921-9027978
Jl. Sukabumi No. 11
Karawang
Telp. (0267) 9231921-9027978
Pecel Lele Lela
Jl.KH.A Fatah Hasan No.65
Serang Banten
Serang Banten
Telp. (0254) 227 227
DAFTAR PUSTAKA
JUAL IKAN LELE siap konsumsi dan BIBIT ikan lele unggulan
BalasHapusKAMI petani IKAN lele siap KONSUMSI dan IKAN LELE benih
Manunggal Jaya Radja Lele - di tambelang bekasi
Menyediakan ikan lele konsumsi untuk konsumsi :
1) Rumah tangga
2) Warung makan
3) Restoran
4) Hotel
5) Pesantren
6) Asrama Kampus
7) Yayasan
8) Catering
9) dan tempat kuliner lainnya
*untuk benih ikan lele kami menyediakan bermacam macam ukuran*
Untuk Pemesanan Hubungi :
085-881-6666-76
mas.budi santoso
ALASAN MEMBELI LELE di
Manunggal Jaya Radja Lele: harga bersahabat tentunya dan,
1) Lele Jenis Unggul.
2) Pakan Terbaik dan Bukan dari Kotoran Tinja
3) Pakan dari Ampas Tahu dan Pelet Terbaik
4) Terima Pemesanan Booking
5) Tidak Berbau Lumpur
6) Produksi Rutin
7) Ukuran Seragam secara Populasi
Khusus Wilayah Jabodetabek
[ harga BERSAHABAT!!!!...]
[ Harga MERAKYAT!!!!... ]
[ DAN JADI SAHABAT silakan datang langsung ke peternakan ikan lele kami berbagi ilmu saling memberi mendapat rizki,amin]
http://radjalele.blogspot.co.id/
JUAL IKAN LELE siap konsumsi dan BIBIT ikan lele unggulan
BalasHapusKAMI petani IKAN lele siap KONSUMSI dan IKAN LELE benih
Manunggal Jaya Radja Lele - di tambelang bekasi
Menyediakan ikan lele konsumsi untuk konsumsi :
1) Rumah tangga
2) Warung makan
3) Restoran
4) Hotel
5) Pesantren
6) Asrama Kampus
7) Yayasan
8) Catering
9) dan tempat kuliner lainnya
*untuk benih ikan lele kami menyediakan bermacam macam ukuran*
Untuk Pemesanan Hubungi :
085-881-6666-76
mas.budi santoso
ALASAN MEMBELI LELE di
Manunggal Jaya Radja Lele: harga bersahabat tentunya dan,
1) Lele Jenis Unggul.
2) Pakan Terbaik dan Bukan dari Kotoran Tinja
3) Pakan dari Ampas Tahu dan Pelet Terbaik
4) Terima Pemesanan Booking
5) Tidak Berbau Lumpur
6) Produksi Rutin
7) Ukuran Seragam secara Populasi
Khusus Wilayah Jabodetabek
[ harga BERSAHABAT!!!!...]
[ Harga MERAKYAT!!!!... ]
[ DAN JADI SAHABAT silakan datang langsung ke peternakan ikan lele kami berbagi ilmu saling memberi mendapat rizki,amin]
http://radjalele.blogspot.co.id/