Apakah Anda
sering bingung dengan perbedaan waralaba dan franchise?Mari saya jelaskan lebih
detail tentang kata-kata istilah di waralaba dan franchise tersebut.
Waralaba dan franchise itu pada
dasarnya mempunyai arti yang sama. Waralaba itu sendiri adalah bahasa Indonesia
yang mana di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mempunyai arti kerja
sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai denga kesepakatan, hak kelola, hak pemasaran. Begitu juga
artinya dengan franchise. Wara berarti lebih dan Laba itu mempunyai arti
untung, jadi waralaba itu sering mempunyai arti kata lain lebih untung.
Kata
Franchise dipopulerkan oleh negara Amerika Serikat sekitar akhir perang dunia
ke-2 atau sekitar tahun 1960-an. Saat itu banyak berkembang bisnis maupun
penipuan yang menggunakan sistem franchise. Tetapi kata franchise ini adalah
bahasa Perancis yang sejarahnya dahulu kala raja memberikan hak tanah kepada
para bangsawan dengan hak balik upeti kepada raja.
Kata
lain yang ada di dalam bisnis waralaba dan franchise adalah franchising, sama
artinya pewaralabaan, franchisor adalah pewaralaba (yang mempunyai usaha
waralaba), sedangkan franchisee adalah orang yang menjalankan usaha waralaba
dari franchisor. Lalu mengapa memilih waralaba sebagai opsi dalam berbisnis?
Waralaba diminati para pengusaha atau investor karena resiko gagal lebih kecil
dibanding membangun usaha sendiri. Sistem waralaba mempunyai prosedur dan
sistem kerja maupun marketing yang siap pakai, ini menghemat waktu, tenaga dan
pikiran bagi para franchisee.
A. Definisi
Waralaba (Franchise)
Suatu
strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan usaha. Suatu
cara untuk mengemas suatu produk atau suatu usaha dengan tujuan untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan konsumen yang lebih Iuas. (sesuai Peraturan Menteri
no. 12/2006 tentang Waralaba)
Waralaba
(Franchise) adalah perikatan antara Pemberi Waralaba dengan Penerima Waralaba
dimana Penerima Waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan
memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau
ciri khas usaha yang dimiliki Pemberi Waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh Pemberi Waralaba dengan sejumlah kewajiban
menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh Pemberi
Waralaba kepada Penerima Waralaba. (sesuai rancangan Peraturan Pemerintah
tentang Waralaba)
Waralaba
adalah Sistem bisnis dan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang dimiliki orang perseorangan atau badan usaha yang telah
terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain.
Contoh Waralaba Franchise bidang IT :
Bisnis
warung internet (warnet) dan game online masih potensial, terutama di daerah.
Ini yang mendorong Priya Wahyu mendirikan usaha warnet dan game online di
Surabaya, Jawa Timur sejak 2012 dengan mengusung brand Sinar Warnet Game
Online.
Saat ini
Priya memiliki satu gerai yang terletak di Jalan Abdul Karim No 73 Surabaya,
Jawa Timur. Sebelumnya, Priya sempat membuka satu cabang tetapi ditutup
lantaran lokasi yang tidak sesuai. Agar bisnisnya bisa lebih berkembang, sejak
Agustus 2013, Priya menawarkan kemitraan.
Ada tiga
paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama, paket Rp 6 juta. Pada paket ini calon
mitra tidak perlu menyiapkan lokasi karena usahanya akan digabung dengan lokasi
pemilik waralaba.
Kedua,
paket Rp 75 juta. Mitra akan mendapatkan perangkat komputer sebanyak 18 unit
dengan 1 unit komputer untuk server, perlengkapan branding dan karyawan. Pada
paket ini, mitra harus menyiapkan lokasi usaha seluas 50 meter persegi (m2).
Ketiga,
paket Rp 125 juta. Untuk paket ini mitra akan mendapatkan 18 unit komputer
dengan 1 unit komputer server, perlengkapan branding, karyawan dan mini kafe.
Luas lokasi yang harus mitra siapkan seluas 100 m2. Fasilitas lainnya adalah
survei lokasi.
Sinar
Warnet dan Game Online menyediakan 14 jenis permainan baru. Tarif sewa per
jamnya sebesar Rp 2.500 per jam. Hingga saat ini bisnis warnet dan game online
besutan Priya belum mempunyai mitra. Alasan dia, kebanyakan calon mitra yang
tertarik belum mempunyai lokasi yang cocok dan strategis. Selain itu, Priya
juga tidak melayani calon mitra di luar Jawa Timur.
Contoh lainnya yaitu :
Apple,
Microsoft, Google, Facebook dan Zynga adalah perusahaan-perusahaan raksasa
teknologi yang sukses berkat kepemimpinan para technopreneur yang canggih dan
visioner. Di era teknologi komunikasi dan informasi, mereka yang menciptakan
konektifitas akan menguasai dunia. Tak pelak, di tengah dunia usaha yang
semakin bergantung pada ICT ( Information and Communication Technology),
seorang entrepreneur mau tak mau harus menguasai teknologi atau tersingkir.
Pertanyaannya, siapkah Anda menjadi Steve Jobs atau Bill Gates berikutnya?
Program
Studi Technopreneurship bertujuan menciptakan para entrepreneur di bidang
teknologi tinggi yang berkembang dengan pesat seperti ICT (Information and
Communication Technology). Selain itu mahasiswa akan diajari cara membangun
perusahaan teknologi yang sukses, menggunakan teknologi untuk merevolusi
bisnis, membeli dan mengembangkan franchise technology, menjadi social
entrepreneur yang mampu mengubah hidup orang banyak, dan menyebarkan
“virus-virus” kewirausahaan dan keahlian dalam membuat business plan,
mengembangkan business model, dan mengguncang peta persaingan bisnis lewat
produk-produk dan jasa-jasa berbasis teknologi tinggi yang revolusioner.
Computer & Information Technology Technopreneurship mempelajari bagaimana mengembangkan ide dan mengelola suatu bisnis baru berbasis ICT dan berbagai keterampilan dan pengalaman lapangan dengan dibimbing mentor ahli untuk membuat suatu bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk inovasi baru dengan basis teknologi informasi dan komputer. Contoh bisnis industri ICT: E-health, E-business, Cloud Computing, Software Apps, Games
Smart Franchise Technopreneurship mempelajari bagaimana memulai bisnis dan membesarkan bisnis dengan strategi waralaba dan berbagai keterampilan dan pengalaman lapangan untuk membuat suatu bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk yang berpotensi dikembangkan dengan sistem waralaba berbasis teknologi. Contoh bisnis industri Franchise: Services, Education, Food, Healthcare, Travel, Children’s Business
Smart Real Estate Technopreneurship mempelajari bagaimana menganalisa pasar dan membuat studi kelayakan bisnis di bidang green real estate dan berbagai ilmu dan pengalaman lapangan dengan bimbingan para praktisi ahli melalui mata kuliah menarik seperti Real estate Financing and Valuation, Green Building, Buying Behavior in Real Estate, Urban Retrofitting in Asian Megacities. Contoh bisnis industri Real Estate : Developer, Property Consultant, Real Estate Investment, Property Management
Life Sciences Technopreneurship mempelajari bagaimana mengembangkan ide dan membuat suatu bisnis yang memiliki dampak positif bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat dan berbagai keterampilan bisnis dan pengalaman lapangan oleh peneliti ahli dan praktisi untuk membuat bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk inovasi beserta cara komersialisasinya. Contoh bisnis Industri Life Science : Healthcare, Biotech, Food & Beverages.
Energy Technopreneurship mempelajari bagaimana mengembangkan ide dan membuat suatu bisnis baru berkaitan dengan bidang energi bersih dan berbagai keterampilan dan pengalaman lapangan oleh peneliti ahli dan praktisi bisnis untuk membuat suatu bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk inovasi dengan basis teknologi energi terbaharukan. Contoh bisnis industri Energy : Solar Photovoltaic, Micro & Mini Hydro, Fuel Cell, Energy Efficiency, Biogas, Biochar
Stock Market Technopreneurship: mempelajari berbagai macam produk pasar keuangan seperti forex, saham, obligasi dan derivatif, pengetahuan bagaimana produk itu dibuat, didistribusi dan dijual, selanjutnya pengetahuan tentang valuasi harga produk itu dan karakteristik dan fungsi masing-masing produk di pasar keuangan. Khususnya untuk produk saham, mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengvaluasi suatu nilai dari perusahaan. Disini mahasiswa akan dilatih untuk menjadi seorang pialang yang handal.
Computer & Information Technology Technopreneurship mempelajari bagaimana mengembangkan ide dan mengelola suatu bisnis baru berbasis ICT dan berbagai keterampilan dan pengalaman lapangan dengan dibimbing mentor ahli untuk membuat suatu bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk inovasi baru dengan basis teknologi informasi dan komputer. Contoh bisnis industri ICT: E-health, E-business, Cloud Computing, Software Apps, Games
Smart Franchise Technopreneurship mempelajari bagaimana memulai bisnis dan membesarkan bisnis dengan strategi waralaba dan berbagai keterampilan dan pengalaman lapangan untuk membuat suatu bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk yang berpotensi dikembangkan dengan sistem waralaba berbasis teknologi. Contoh bisnis industri Franchise: Services, Education, Food, Healthcare, Travel, Children’s Business
Smart Real Estate Technopreneurship mempelajari bagaimana menganalisa pasar dan membuat studi kelayakan bisnis di bidang green real estate dan berbagai ilmu dan pengalaman lapangan dengan bimbingan para praktisi ahli melalui mata kuliah menarik seperti Real estate Financing and Valuation, Green Building, Buying Behavior in Real Estate, Urban Retrofitting in Asian Megacities. Contoh bisnis industri Real Estate : Developer, Property Consultant, Real Estate Investment, Property Management
Life Sciences Technopreneurship mempelajari bagaimana mengembangkan ide dan membuat suatu bisnis yang memiliki dampak positif bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat dan berbagai keterampilan bisnis dan pengalaman lapangan oleh peneliti ahli dan praktisi untuk membuat bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk inovasi beserta cara komersialisasinya. Contoh bisnis Industri Life Science : Healthcare, Biotech, Food & Beverages.
Energy Technopreneurship mempelajari bagaimana mengembangkan ide dan membuat suatu bisnis baru berkaitan dengan bidang energi bersih dan berbagai keterampilan dan pengalaman lapangan oleh peneliti ahli dan praktisi bisnis untuk membuat suatu bisnis model, bisnis plan serta mengembangkan suatu produk inovasi dengan basis teknologi energi terbaharukan. Contoh bisnis industri Energy : Solar Photovoltaic, Micro & Mini Hydro, Fuel Cell, Energy Efficiency, Biogas, Biochar
Stock Market Technopreneurship: mempelajari berbagai macam produk pasar keuangan seperti forex, saham, obligasi dan derivatif, pengetahuan bagaimana produk itu dibuat, didistribusi dan dijual, selanjutnya pengetahuan tentang valuasi harga produk itu dan karakteristik dan fungsi masing-masing produk di pasar keuangan. Khususnya untuk produk saham, mahasiswa akan diajarkan bagaimana mengvaluasi suatu nilai dari perusahaan. Disini mahasiswa akan dilatih untuk menjadi seorang pialang yang handal.
Sumber :
http://www.surya.ac.id/technopreneur/content.php
http://bewey92.blogspot.com/2013/03/pengertian-bisnis-waralaba-atau-usaha.html
http://rahmatarifin93.wordpress.com/2014/06/24/327/